Senin, 11 Februari 2013

Freezing (take a pictures)

Ini adalah hasil foto yang aku jepret tanggal 10 Februari 2013. Susah susah gampang sih buat dapetin hasil kayak gini.. Tapi ya berusaha terus. Soalnya aku punya cita cita buat jadi Fotografer yang Profesional dan Terkenal :))
Sedikit edit dari warnanya aja.. Mohon kritik dan sarannya ya.

Kamis, 07 Februari 2013

MOZAIC || CHAPTER 3

Tak lama Tao pun datang menjemputku. Diperjalanan, aku sedikit berbincang bincang dengannya tentang kehidupanku. Tao melewati sebuah jalan yang gelap. Aku takut akan kegelapan. Aku sangat takut. "kita bisa kan cepet keluar dari sini? Aku phobia kegelapan" aku menutup mataku menggunakan telapak tanganku. "sebentar lagi. Kau harus melihat atraksi yang hebat yang tidak pernah orang lain lakukan. Jangan tutup matamu seperti itu yaak" Tao melepaskan tanganku agar aku dapat melihat apa yang terjadi. "Tao, pagar itu... Tertutup. Tao kau yakin huh?" tanyaku panik. "ini akan menjadi satu hal yang ajaib bagimu. Kau harus lihat ini mikyungah" Tao melaju semakin cepat. Aku menutup mataku ketika jarak mobil dengan pagar tertutup tersebut semakin dekat. Namun, aku tidak merasakan apapun. Aku... Tidak merasa melayang ataupun kesakitan. Kubuka mataku perlahan. "sudah kubilang kau harus melihatnya, tapi kau tidak mau. Tapi aku tau kau terlalu takut kan?" tanya Tao. "aku.. Masih hidup?" tanyaku sambil menatap tanganku yang masih utuh. "Menurutmu bagaimana?" tanya tao. Seperti mimpi.. Ini hanya hayalanku saja.. Atau memang nyata?? "selamat datang di Mozaic World Lee Mikyung-ssi" ujar Tao. Wow. Hanya kata itu yang bisa aku ucapkan saat pertama melihat dunia Mozaic. Keren, seperti surga. Banyak pepohonan yang tumbuh disana. Berbeda dengan Seoul yang dipenuhi oleh gedung gedung tinggi, Mozaic world dipenuhi oleh pepohonan hijau yang indah. Banyak bunga bermekaran dan akan selalu bermekaran. Disana perumahannya seperti kastil kastil kecil layaknya dongen cinderella. *waah, kau suka kesini?" tanyaku. "tentu saja. Inilah rumahku. Aku tinggal disini sekarang. Tak lama lagi juga kau akan tinggal disini" Tao tersenyum. Hal yang aku lakukan selama perjalan adalah memandangi pemandangan indah yang mungkin amat sangat langka ini. "baik~ kita sudah sampai" Tao mengehntikan laju mobilnya di sebuah parkiran yang luas. Banyak mobil yang serupa dengan Tao. Hanya berbeda warnanya saja. "kita ada dimana?" aku masih bingung dengan lingkungan yang sangat berbeda. Istana besar yang tepat berada di depan mataku menunjukkan bahwa dunia ini bukan dunia nyata. "itu adalah istana dimana acara akan diberlangsungkan." Tao membukakan pintu mobil untukku. "Gomapda" aku berjalan menuju istana tersebut. Tiba tiba dari belakang Tao memegang tanganku dan menggandengnya. "ini acara formal. Kau harus didampingi oleh senior" bisik Tao. Jadi dia seniorku?. Aku kembali berjalan sambil menggandeng tangan Tao. Situasi yang canggung menyelimutiku. Aku tidak pernah menggandeng laki laki sebelumnya. "selamat datang.." sapa seorang perempuan yang mengenakan gaun yang sama persis denganku. Hanya saja dia berwarna gold. Aku hanya tersenyum pada perempuan itu. "Yah~ kenapa perempuan yang cantik seperti dia harus menjadi penyambut tamu yg mungkin akan berdiri berjam jam disana?" tanyaku pada Tao. "dia itu dipilih. Sudah nanti juga kamu akan tau semuanya tentang dunia ini" jawab Tao. Selangkah demi selangkah aku melewati lorong istana. Saat sampai di ruang utama.... Wow! Suasana megah dominan pada istana ini. "i..ini tempatnya??!" aku masih takjub dengan pemandangan ruangan yang indah. Jendela jendela besar terpampang jelas. "sekarang, kamu berkumpulah dengan yang bergaun putih ataupun berdasi putih. Aku akan menunggumu disini ya" Tao melambaikan tangannya padaku. Aku hanya berjalan tanpa arah menuju satu meja yang kosong. "hmmm aku bingung. Tempatnya terlalu luas T.T" aku terduduk lemas. "hei, kau juga baru ya disini? Aku yakin kau kebingungan. Hahaha" tiba tiba terdengar suara seorang pria yang sepertinya menyapaku. "siapa kamu? Ya, aku baru disini. Kamu juga kan?" tanyaku balik. "ya, aku baru juga disini. Sama persis denganmu. Masih kebingungan. Ngomong ngomong, namamu siapa? Aku Lee Jung Hwan." ucap pria itu. Sepertinya dia 3 Tahun lebih tua dariku. "aku Lee Mi Kyeong" jawabku singkat. Tak lama datanglah seorang pelayan yang memberi kami minuman. "oh nama yang cantik. Haha. Panggil aku jung saja ya" ucapnya. Aku hanya mengangguk. "baiklah semuanya dimohon untuk berkumpul" suara siapa itu? Apakah itu ratunya?

-TBC-
:)) bagi yang baca mohon kritik dan sarannya ya. Makasi banyak.

Selasa, 05 Februari 2013

MOZAIC || CHAPTER 2

"yak~ ikutlah denganku." ajak tao. Tumben sekali Tao memakai pakaian resmi. "kemana?" Tanyaku. "ayolah~ ikut saja. Percaya padaku kau akan baik baik saja bersamaku" Tao meraih tanganku. Aku pun mengikutinya. Ini aneh, aku terbang? Kemana pula aku akan pergi? "Tao-ya kita ada dimana?" kabut putih yang lembut begitu terasa di telapak kakiku "ini untukmu. Bukalah kotak merah ini ketika aku menepuk bahumu ya?" ujar Tao dan memberiku kedipan mata yang sangat indah. Aku sangat menyukai hal itu. "a..apa? Kenapa? Ah ani! Aku tau kau pasti jail kan? Yak! Aku sekarang tau kau seperti apa. Sudah 15 tahun kita bersama (bersahabat), kau tidak pernah memberiku hal seperti ini" aku memukul tangannya. "untuk kali ini.. Percayalah. Baik.. Akan kumulai.. 1!" ucap Tao tegas. Tapi entah kenapa, aku percaya bahwa dia tidak main main dengan ini. "2....!" aku sudah siap untuk membuka kotak itu. "3.." akupun membuka kotaknya dan.......... "ah~ kenapa aku bisa terbang?" aku memegang sebuah kotak berwarna merah, persis seperti.... jadi, tadi hanya mimpi? "apa ini?" aku membuka kotak merah besar itu. Mungkin eomma yang memberinya. Aku mengambil surat yang ada di dalamnya  

hai~ ini aku Tao. pakailah gaun ini ya~ kurasa kau cocok menggunakannya. Jam 5 sore nanti aku akan menjemputmu, jadi bersiaplah ya~ jangan lupa untuk berdandan yang cantik. hahaha
 TAO
Jadi pakaian ini dari Tao. Ya~ harusnya aku sudah tau akan hal itu karena mimpi tadi. Waktu sudah menunjukkan pukul  pagi. Eomma menyuruhku untuk tetap tinggal di rumah dan tidak pergi kemana pun. "mau ngapain ya sekarang?" aku duduk lemas di kasur. Aku benar benar bingung apa yang harus aku lakukan jika aku berada di rumah seharian penuh. -skip- :p
Waktu sudah menunjukkan pukul 3, ini saatnya aku bersiap siap. Eomma juga sedang memasak untuk makan bersama. Saat aku membuka kembali kotak itu dan mengambil gaunnya, aku pikir Tao benar, tidak akan seburuk yang aku pikirkan (aku selalu tampak buruk jika memakai gaun). "warnanya putih~ lengan panjang, tapi roknya pendek? apa bener bakalan cocok?" aku membuka kancing kecil yang ada pada belakang gaun tersebut. Aku memakainya dan. "aigoo~ kwiyeopta~" aku melihat diriku di kaca. Aku sangat berbeda dari biasanya yang hanya memakai celana pendek dan kaos biasa. "mikyung-ah~ makanannya sudah diap. ayo kita makan" ajak eomma dari dapur. "nee~" akupun menghampiri eomma. Kali ini aku akan memakan chicken teriyaki dan bulgogi. rasanya~ sepertinya enak ^^
"kau mau kemana nak? dan dari mana kau dapatkan gaun itu?" tanya eomma. "oh ini~ Tao memberiku ini. Aku juga tidak tau tepatnya dia memberikan gaun ini kapan." jawabku sambil melahap masakannya. "hmm~ sepertinya ada yang kurang.. ya sudah, setelah kau habiskan makanannya, eomma akan mendandanimu seperti seorang putri raja" kata eomma. 
Makanannku telah habis, begitu pula dengan eomma. Eomma mengajakku ke kamarnya dan memamerkan segala macam make up yang ia punya. "ini milik eomma. Eomma akan mendandani mu sesuai dengan gaun yang kau pakai. Sekarang tutuplah matamu agar ini bisa menjadi sebuah kejutan" eomma mulai menyisir rambut panjangku dan mengikatnya kesamping. Mengoles lipstick, blush on, eye shadow dan sepertinya akan nampak cantik dan cocok. "sekarang~ bukalah matamu" aku membuka matamu perlahan. "eomma? ini aku?" wajahku sangat berbeda. Sangat natural tapi juga sangat berbeda. "gomawo eomma~" aku memeluknya erat. Eomma tersenyum padaku. hmm~ saatnya untuk pergi bersama Tao. waktu sudah menunjukkan pukul 4.45. 15 menit lagi... ya aku harus menunggu

- TBC - 
hmm~ mohon dibaca dan di komen ya~ butuh kritik dan saran dari dia. maaf banyak typo dan kata kata yang ga dimengerti. tapi bisa ditanyain kok. makasiiiii :))

MOZAIC || CHAPTER 1

"eomma, aku pulang~" aku membuka pintu rumahku dengan penuh semangat. "sayang~ kau tau kan jam berapa ini? sudah malam. kemana saja kamu seharian tadi?" tanya eomma. ya~ eomma adalah satu satunya orang yang paling berharga dalam hidupku. "aku tadi.... habis jalan jalan sama Tao~ dia mengajakku keliling kota seoul dengan mobil barunya. sepertinya dia ingin pamer padaku tadi. hahaha" jawabku. "hhaha dasar kau ini.. ya sudah~ sekarang cepat mandi" ujar eomma. "akh~ nee~" aku menutup mulutku. aku punya satu penyakit. inilah penyakitku satu satunya. Tapi anehnya, setiap kali aku meminta untuk pergi check up ke dokter, eomma selalu melarangku. Beliau pasti selalu bilang "kau akan baik baik saja kelak". Aku tidak mengerti kenapa. saat kulihat tanganku, seperti biasa... banyak darah yang sudah menyelimuti (?) seluruh telapak tanganku. "aish~" aku berjalan menuju kamar mandi dan..... -skip- :p
- other pov -
"Tao? kenapa masih disini? ayo masuk" ajak eomma. "ah~ tidak perlu ahjumma.. aku tadi hanya menunggu ahjumma menutup pintunya. jadi mungkin...." Tao menggaruk kepalanya. "hahahaha~ kau polos sekali. ayo masuklah. aku tidak mungkin melakukan hal sebodoh itu kepada seseorang yang baik hati"eomma menarik tangan Tao. "sudah kubilang untuk memanggilku eomma" mereka duduk di sofa dengan jarak yang wajar. "mianhae~~ eom..ma" Tao tersenyum malu malu. Tao~ dia adalah pria pemalu. walaupun terlihat cool, tapi padahal dia adalah pria yang lembut. "eomma ingin mengatakan sesuatu padamu. tolong jangan beritahu apapun kepada mikyung tentang dunia yang belum dia ketahui" kata eomma. "kenapa? dia harus mengetahuinya kan eomma?" tanya Tao dengan wajah seriusnya. "bukan begitu~ biarkan dia belajar untuk mengerti akan kehidupannya sendiri. kau mengerti kan Tao?" tanya eomma. "begitupula..... dengan penyakitnya?" tanya Tao. "ya.. pokoknya kau harus menjaganya" ujar eomma.
-end pov-
aku keluar dari kamar mandi. Tentunya sudah berpakaian lengkap. Aku melihat tao bersama eomma sedang berbicara serius. "pokoknya kau harus menjaganya ya~ eomma percaya padamu Tao" eomma menggenggam tangan tao. aku mendengar perkataan eomma samar samar. "eomma? Tao? sedang apa kalian? ahh~ pasti sedang membicarakanku ya? bolehkah aku mengetahuinya?" aku berjalan ke arah eomma dan tao. "ania~~ yak~ cepatlah kau ke kamar. haha aku harus pulang. sudah malam. baiklah eomma, terima kasih ya. aku pulang" Tao berjalan keluar rumah. ia melambaikan tangannya padaku dan memasuki mobil lamborgini-nya. tak lama ia pun pergi. "dia...... eomma bicara apa? kenapa dia jadi aneh seperti itu? -_-" tanyaku sambil menatap eomma. eomma hanya tersenyum. "ayo ke kamar. sudah malam. saatnya kita tidur nak" eomma mengusap kepalaku. 
aku penasaran. sangat penasaran. sepertiny aku harus menyelidikinya. tapi.... sepertinya tidak perlu. :/

TBC

haa~ kayaknya masih kurang nyambung ya? nanti aku benerin lagi deh. makasi udah mau baca fanfic pertamaku. ini baru chapter 1 part 1 ya.. besok dilanjut lagi... makasiiiii :))

Teaser 1

Angin berhembus kencang. Tanganku mulai gemetar kedinginan "hei, ini sangat dingin. Bisakah kita masuk sekarang?" tanyaku "masih sangat berbahaya untuk masuk ke kastil itu. Kau tahan sebentar ya" Tao menggenggam tanganku. Dia memejamkan matanya. Tanganku semakin merasa hangat. Menjalar ke seluruh tubuhku. Rasanya sedikit nyaman. "kau merasa baikan? Tahan sebentar. Anginnya akan hilang tepat 4menit lagi" Tao tersenyum padaku. Kastil seram, gelap, banyak sarang laba laba. Sangat mengerikan. Aku tidak berpikir.. Aku akan memasuki dunia seperti ini dan melawan kejatan dunia sihir ini...

........LuluLa

Senin, 04 Februari 2013

Perkenalan

Hai.. Namaku Lulu Laudza. Nama lengkapnya Lulu Alika Laudza. Panggil aja aku LuluLa.
Aku disini bakal share segala tulisan tentang aku, kpop, fanfic dan lain sebagainya. Selamat menikmatiiii :D