Sesuai dgn janjiku. Aku menyimpan semua memoriku dengan yoseob. Aku merasa lebih baik. Bahkan aku bisa membuat orang lain bahagia. Dengan aku memberikan susu setiap pagi ke panti jompo dan panti asuhan. Itu membuatku sadar bahwa hidupku masih sangat panjang. "ah~ annyeonghaseyoo~ aku datang" aku membawa 2 kantung besar susu untuk mereka. Memberikannya satu satu itu membuatku senang dan bahagia. Aku mulai berpikir, mereka masih dapat tertawa dan berkumpul. Padahal mereka sudah ditinggalkan oleh org yang mereka sayang. Aku menatap mereka dan menitikan air mataku. "yah~ gwenchana?" choi rin ahjumma menepuk bahuku sehingga dgn reflek aku menghapus air mataku. "ne~ gwenchana ahjumma" aku tersenyum "terima kasih. Berkatmu.. Mereka semua dapat tertawa kembali. Kau bagaikan peri sandy-yah" ahjumma tersenyum. "ahh ania.. Itu semua bukan karenaku. Itu semua karena takdir. Dahulu mereka pasti merasa kesepian dan sedih, tapi waktu memberikan mereka kebahagiaan disaat yang sudah ditentukan" aku memandangi mereka. "pasti tidaj mudah jadi kau" ucap ahjumma. "ne??" aku bingung. "kau... Ditinggal oleh banyak org yang kau sayang. Aku mengetahuinya dari sungyeol. Hmm tapi setidaknya kau sudah berusaha untuk kembali menjadi kau yg dulu." aku hanya diam. Aku masih belum mengerti apa maksudnya. "kau ditinggal, kau menjadi murung. Namun kau bangkit lalu kembali menjadi sandy yang periang dan mudah tersenyum. Aku sangat salut padamu nak" ucap ahjumma. "aniaa~ semuanya juga berkat sunyeol. Dia membantuku untuk menyimpan kenangan" aku tersenyum. Ahjumma mengangguk, mengerti akan maksudku.
Keesokan harinya, pukul 7 pagi. Aku menghirup udara segar. Ini pertama kalinya aku hanya melakukan aktifitas dirumah. Sungyeol menyuruhku untuk tetap tinggal di rumah setelah 2 bulan penuh aku mencari kesibukan. Smspun berdering dan mengalihkan pandanganku terhadap mentari pagi yg damai. "ini sungyeol. Aku akan datang ke rumahmu ya. Kau harus persiapkan dirimu" akupun menyimpan ponselku dan segera bersiap. Tak lama, sungyeol pun datang. Dan.. Membawa teman temannya. "annyeong sandy-yaa~" sapa sungyeol. Aku diam melihat 4 orang temannya. "oh.. Aku lupa. Ini aku dengan teman-temanku. Mereka... Ingin berkenalan dgnmu" ucap sungyeol. Yang ku tau dari mereka... hanya Hoya. Hm dia berbeda. Bagiku..
-TBC
Di pause dulu ceritanya yaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar